Rssatriamedika.co.id – Pada Minggu (26/5/2024), Rafah menjadi saksi teror saat serangan Israel menghantam lingkungan Tel Al Sultan, membakar hidup-hidup pengungsi yang sedang berlindung di tenda. Para keluarga Palestina berbondong-bondong menuju rumah sakit untuk menyiapkan jenazah yang akan dimakamkan, menyaksikan tragedi yang mengerikan ini. Serangan brutal ini terjadi setelah lebih dari dua minggu pasukan Israel melancarkan serangan darat di timur Rafah.
” Baca Juga: Munculnya Sosok Linda dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon “
Saksi mata menceritakan momen mengerikan ketika serangan itu terjadi. Umm Mohamed Al Attar, seorang ibu Palestina, mengungkapkan bahwa mereka sedang bersiap-siap untuk tidur ketika tiba-tiba terdengar suara keras yang diikuti dengan api yang menjalar di sekeliling mereka. Suara-suara ketakutan terdengar dari anak-anak, sementara pecahan peluru menyapu ruangan. Kesaksian Umm Mohamed memberikan gambaran tentang betapa mencekamnya serangan tersebut.
Rekaman video yang diperoleh Reuters menunjukkan kepanikan di tengah kegelapan saat api berkobar dan orang-orang berteriak. Para pemuda berusaha memadamkan api dengan alat-alat yang mereka punya, berusaha menyelamatkan nyawa sesama warga yang terperangkap dalam kobaran api. Namun, lebih dari separuh korban tewas akibat serangan tersebut adalah perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia, meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga mereka.
Pengutukan keras terhadap serangan Israel datang dari berbagai pihak. Kementerian Luar Negeri Palestina dan pemerintah Mesir secara tegas mengutuk tindakan keji tersebut, menyebutnya sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional. Sementara itu, Gaza terus menderita akibat serangan berkelanjutan dari Israel. Lebih dari 36.000 warga Palestina tewas dalam serangan tersebut, dengan banyak korban adalah warga sipil yang tidak berdosa.
” Baca Juga: Kebon Vintage Cars: Surga Pecinta Mobil Klasik di Bali “
Kondisi Gaza semakin memburuk dengan puing-puing tenda yang berasap, logam yang bengkok, dan barang-barang hangus di siang hari. Keluarga-keluarga terus berduka di samping jenazah yang dikafani, sementara perasaan keputusasaan semakin mendalam. Penduduk Gaza menegaskan bahwa tidak ada lagi zona aman di wilayah tersebut, menyalahkan Israel atas kebohongan mereka tentang keamanan di Gaza. Dalam tragedi ini, nyawa yang melayang adalah bukti nyata dari ketidakadilan dan penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina.