rssatriamedika.co.id – Sebuah kecelakaan pesawat tragis terjadi di Sao Paulo, Brasil, yang menewaskan 61 orang, namun beberapa calon penumpang yang datang terlambat ke bandara berhasil selamat dari nasib malang tersebut. Kisah mereka menjadi sorotan, menunjukkan bagaimana keterlambatan yang tidak disengaja bisa menjadi penyelamat dalam kejadian yang mengerikan ini. Berikut adalah rangkuman insiden tersebut.
” Baca Juga: Ledakan Gas di Penjaringan: Penyebab dan Dampak “
Pada Jumat, 9 Agustus 2024, sebuah pesawat turboprop bermesin ganda yang terbang dari Cascavel di negara bagian Parana menuju bandara Guarulhos di Sao Paulo mengalami kecelakaan dan jatuh di kota Vinhedo. Namun, beberapa calon penumpang yang seharusnya berada di pesawat tersebut selamat karena keterlambatan mereka. Salah satu penumpang yang selamat, Adriano Assis, mengungkapkan bahwa ia terlambat tiba di bandara Cascavel. Ketika sampai, ia tidak dapat naik pesawat karena waktu keberangkatan sudah lewat. Meskipun sempat berdebat dengan petugas bandara, ia akhirnya tidak diizinkan naik, yang ternyata justru menyelamatkan nyawanya. Adriano mengakui bahwa, meskipun ia marah pada awalnya, keputusan petugas tersebut menyelamatkannya dari tragedi.
Selain Adriano, ada sekitar 10 orang lainnya yang juga selamat karena menunggu di gerbang yang salah. Mereka sempat memohon kepada petugas bandara untuk diizinkan naik ke pesawat, tetapi petugas dengan tegas menolak permintaan mereka. Keputusan ini, meskipun sempat menimbulkan kekecewaan bagi penumpang, ternyata menjadi faktor yang menyelamatkan nyawa mereka.
Pesawat yang jatuh tersebut terbang dengan tujuan Bandara Guarulhos di Sao Paulo. Dalam perjalanan, pesawat tersebut mengalami kegagalan dan jatuh di kawasan permukiman di Vinhedo. Rekaman video yang beredar di media sosial menunjukkan pesawat jatuh secara vertikal dan berputar-putar sebelum akhirnya menghantam tanah. Meskipun jatuh di kawasan permukiman, pihak berwenang mengonfirmasi bahwa tidak ada warga setempat yang terluka. Namun, semua penumpang di dalam pesawat dilaporkan tewas.
Hanya satu rumah di kompleks kondominium yang terkena dampak langsung dari jatuhnya pesawat, namun tidak ada penghuni yang terluka. Gambar dari lokasi kejadian menunjukkan area yang luas terbakar dan dipenuhi dengan puing-puing pesawat yang berasap. Pihak kepolisian dan pemadam kebakaran segera tiba di lokasi untuk menangani situasi dan membantu proses evakuasi.
Setelah kecelakaan, pihak berwenang menemukan black box atau kotak hitam pesawat, yang akan menjadi kunci dalam penyelidikan penyebab jatuhnya pesawat. Sekretaris Keamanan dari Sao Paulo, Guilherme Derrite, Brasil, mengonfirmasi penemuan ini dan menyatakan bahwa penyelidikan segera dilakukan untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Data dari black box akan membantu para penyelidik dalam mengungkap penyebab teknis di balik insiden tragis ini.
Proses evakuasi di lokasi kejadian masih berlangsung, dengan tim medis bekerja untuk mengidentifikasi jenazah korban yang sebagian besar mengalami luka bakar parah. Pihak berwenang juga sedang menghubungi keluarga penumpang untuk memberikan kabar dan informasi lebih lanjut mengenai identitas korban.
” Baca Juga: Sujarwanto Dan Arief Dilantik Sebagai Pj Bupati “
Sebagai respons atas tragedi ini, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang 61 korban yang tewas dalam kecelakaan pesawat tersebut. Melalui akun resminya di media sosial, Presiden Lula menyampaikan rasa dukanya yang mendalam dan mengumumkan berkabung resmi di seluruh negeri. Selain itu, Balai Kota Vinhedo juga menetapkan masa berkabung selama tiga hari untuk menghormati para korban yang tewas dalam insiden tersebut.
Insiden ini menjadi pengingat akan betapa cepatnya keadaan bisa berubah dalam hidup, dan bagaimana hal-hal yang tampak sepele seperti keterlambatan bisa menjadi faktor penyelamat dalam situasi yang mengerikan.