rssatriamedika.co.id – Robert Pickton, seorang pembunuh berantai yang terkenal di Kanada, meninggal dunia setelah diserang oleh sesama narapidana di penjara. Mantan peternak babi berusia 74 tahun ini, yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada tahun 2007 karena pembunuhan enam wanita, menghembuskan napas terakhirnya pada Jumat, 31 Mei 2024, dua minggu setelah penyerangan tersebut terjadi. Menurut pernyataan dari Lembaga Pemasyarakatan Kanada, Pickton meninggal di sebuah rumah sakit di Quebec akibat luka-luka yang dideritanya setelah diserang oleh seorang narapidana lain pada 19 Mei 2024.
” Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Pembahasan Tim Sinkronisasi Prabowo “
Robert Pickton menjadi salah satu pembunuh paling keji dalam sejarah Kanada. Dia diketahui membunuh para korbannya antara tahun 1997 dan 2001. Korban-korban Pickton sebagian besar adalah wanita yang dianggap rentan, termasuk pekerja seks, pecandu narkoba, dan penduduk asli. Ketika kasus-kasus perempuan yang hilang tersebut pertama kali muncul, polisi Vancouver mendapat kritik tajam karena dianggap tidak menanggapi laporan-laporan hilangnya para wanita tersebut dengan serius. Hal ini terjadi karena latar belakang sosial para korban yang membuat polisi saat itu meremehkan urgensi investigasi.
Pickton ditangkap pada tahun 2002 setelah penyelidikan panjang yang akhirnya mengarah ke peternakannya di Port Coquitlam, British Columbia. Selama persidangannya yang berlangsung selama 18 bulan, bukti-bukti mengerikan diungkapkan di pengadilan. Para juri mendengar bagaimana polisi menemukan kepala dan tangan beberapa wanita yang disimpan dalam ember di peternakan Pickton. Serta tulang-belulang yang tersebar di bawah kandang babi. Selain itu, DNA dan barang-barang pribadi dari enam wanita yang dibunuh ditemukan di rumah Pickton.
Meskipun Pickton dihukum untuk enam pembunuhan, jumlah korban yang sebenarnya diperkirakan jauh lebih banyak. Total, sisa-sisa jasad atau DNA dari 33 wanita ditemukan di peternakannya. Dalam sebuah pengakuan kepada petugas polisi yang menyamar, Pickton mengklaim bahwa dia telah membunuh total 49 wanita. Meskipun pengakuan ini tidak pernah dibuktikan sepenuhnya di pengadilan.
Kematian Pickton menutup salah satu babak paling gelap dalam sejarah kriminal Kanada. Insiden penyerangan di penjara yang menyebabkan kematiannya menyoroti isu kekerasan di dalam sistem penjara. Hingga akhir hidupnya, nama Robert Pickton tetap menjadi simbol kejahatan yang mengerikan. Kegagalan sistem hukum dan sosial dalam melindungi para wanita rentan yang menjadi korbannya.
” Baca Juga: Surat Edaran untuk Memperingati Hari Lahir Soekarno “
Dengan kematian Robert Pickton, banyak pihak berharap bahwa perhatian lebih akan diberikan kepada perlindungan kelompok-kelompok rentan serta penegakan hukum yang lebih baik dalam kasus-kasus hilangnya orang, khususnya mereka yang berasal dari latar belakang sosial yang termarginalkan. Meskipun keadilan telah ditegakkan dengan hukumannya. Luka yang ditinggalkan oleh tindakannya masih membekas di masyarakat Kanada, terutama di komunitas korban yang ditinggalkannya.