rssatriamedika.co.id – Karumkit Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, memberikan penjelasan terkait kondisi korban meninggal akibat jatuhnya pesawat latih di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan. Menurutnya, korban mengalami luka-luka akibat benturan keras. “Tidak ada luka bakar, tetapi korban mengalami luka benturan yang sangat keras. Bisa dibayangkan bagaimana dampaknya ketika jatuh dan terbentur,” ujar Hariyanto kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati pada Minggu, 19 Mei 2024.
Lebih lanjut, Hariyanto menjelaskan bahwa kondisi jenazah korban tidak utuh. Namun, ia menegaskan kembali bahwa tidak ada tanda-tanda luka bakar pada tubuh korban. “Kondisinya tidak utuh tetapi tidak terbakar,” tambahnya. Ia juga menyampaikan bahwa identitas korban telah diterima oleh pihak rumah sakit, dan mereka telah melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah.
” Baca Juga: Wisata Theme Park di Banyuwangi: Pilihan Seru untuk Keluarga “
“Untuk identitas korban sudah kami terima, namun untuk pemeriksaan post mortem-nya masih menunggu keputusan apakah akan dilakukan autopsi atau hanya identifikasi dan pemeriksaan luar saja,” jelas Hariyanto.
Sebelumnya, pesawat latih dengan nomor registrasi PK-IFP dilaporkan jatuh di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa pesawat tersebut baru saja menyelesaikan survei di Tanjung Lesung, Banten. Survei ini dilakukan dalam rangka persiapan acara air show yang akan digelar.
“Pesawat baru saja kembali dari melaksanakan tugas survei di Tanjung Lesung, Banten, karena akan diadakan acara air show,” ungkap Ade Ary kepada wartawan. Ia juga menambahkan bahwa pesawat tersebut merupakan jenis komersil yang biasa disewakan untuk wisata udara bagi masyarakat umum.
“Pesawat ini adalah jenis komersil yang dapat disewakan untuk wisata udara bagi masyarakat umum,” tuturnya.
Pasca-kecelakaan, pihak RS Polri Kramat Jati bergerak cepat untuk menangani jenazah korban. Identitas korban telah dikonfirmasi melalui data antemortem. Namun pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebab kematian dan kondisi jenazah secara detail. Proses identifikasi melibatkan pemeriksaan luar dan kemungkinan autopsi, tergantung pada kebutuhan investigasi lebih lanjut.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden pesawat di Indonesia. Meskipun kali ini tidak ada tanda-tanda kebakaran yang seringkali memperparah kondisi korban. Luka akibat benturan keras menjadi faktor utama dalam kecelakaan ini, menandakan betapa dahsyatnya dampak ketika pesawat jatuh dan menghantam permukaan.
” Baca Juga: Kecelakaan Tragis di Gresik Menewaskan Mahasiswa “
Insiden jatuhnya pesawat latih di BSD Serpong mengakibatkan korban meninggal dunia dengan luka benturan yang sangat keras, namun tanpa luka bakar. Proses identifikasi dan pemeriksaan lebih lanjut dilakukan oleh pihak RS Polri Kramat Jati. Pesawat yang mengalami kecelakaan tersebut merupakan pesawat komersil yang biasa digunakan untuk wisata udara dan baru saja kembali dari survei di Tanjung Lesung, Banten. Investigasi terus berlanjut untuk memastikan penyebab kecelakaan dan kondisi detail jenazah korban.