Rssatriamedika.co.id – Jemaah haji Indonesia saat ini telah berada di Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan puncak dari ibadah haji. Hingga pagi hari waktu Arab Saudi, dilaporkan bahwa tiga jemaah meninggal dunia. Ketiga jemaah tersebut sebelumnya menerima perawatan di klinik Arafah dan meninggal akibat penyakit jantung, sebagaimana diungkapkan oleh Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes, Azhar Jaya. “Ada yang meninggal 3 orang dan itu meninggalnya karena penyakit jantung,” ujar Azhar saat ditemui di klinik Arafah, Sabtu (15/6/2024).
” Baca Juga: Wukuf Di Arafah Dan Meninggalnya Tiga Jemaah Haji “
Sejak klinik di Arafah dibuka pada Jumat (14/6/2024), petugas kesehatan telah merawat 59 jemaah yang mengalami berbagai masalah kesehatan. Dari jumlah tersebut, lima jemaah dirujuk ke rumah sakit East Arafah, rumah sakit terdekat dari lokasi wukuf. “Kemarin kita buka sampai dengan hari ini jumlah pasien yang dirawat di sini ada 59 orang. 5 orang kita rujuk ke rumah sakit East Arafah yang paling dekat sini,” rinci Azhar. Jika rumah sakit East Arafah penuh, pasien akan dirujuk ke rumah sakit Jabal Rahmah, dan jika masih diperlukan, ke rumah sakit di Mina. Sistem rujukan ini dibangun dengan kerjasama antara otoritas kesehatan Arab Saudi dan petugas kesehatan Indonesia.
Azhar mengimbau kepada seluruh jemaah haji untuk menjaga kesehatan mereka, mengingat terbatasnya layanan kesehatan yang tersedia. Salah satu hal penting yang ditekankan adalah menjaga tubuh agar tidak mengalami dehidrasi. “Kami tidak bisa melayani semuanya. Harus jemaahnya sendiri yang melaksanakan atau menjaga kesehatannya masing-masing. Caranya gimana? Dengan meminum air yang cukup,” terang Azhar. Indikator dehidrasi dapat dilihat dari warna urine, jika kencing sudah pekat atau berwarna kecokelatan, itu tanda dehidrasi dan segera disarankan untuk minum banyak air dan mendatangi klinik atau pos kesehatan terdekat.
Di Arafah, terdapat satu klinik utama dan enam klinik satelit yang siap melayani jemaah. Selain itu, di Muzdalifah terdapat 11 titik siaga kesehatan dan di Mina ada lima klinik yang disiapkan untuk membantu para jemaah. Azhar juga menyarankan agar jemaah mengurangi aktivitas di luar tenda untuk menghindari risiko kesehatan lebih lanjut. Jika harus keluar, dianjurkan untuk menggunakan alat pelindung diri seperti kacamata hitam dan payung untuk melindungi diri dari panas matahari.
Dalam upaya menjaga kesehatan, Azhar berpesan agar jemaah mengurangi aktivitas di luar tenda dan selalu menggunakan alat pelindung diri. “Kalau terpaksa harus keluar tenda, pastikan menggunakan kacamata hitam dan payung untuk mengurangi paparan langsung sinar matahari,” pesannya. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu jemaah menghindari dehidrasi dan masalah kesehatan lainnya selama menjalankan ibadah haji di Arafah.
” Baca Juga: Pekerjaan yang Tidak Bisa Digantikan oleh AI dalam Era Teknologi “
Dengan banyaknya jemaah yang harus dirawat dan terbatasnya fasilitas kesehatan yang tersedia, penting bagi setiap jemaah haji untuk menjaga kesehatan mereka masing-masing. Minum air yang cukup, mengurangi aktivitas di luar ruangan, dan menggunakan alat pelindung diri adalah beberapa langkah yang disarankan untuk memastikan kesehatan tetap terjaga selama menjalankan ibadah haji. Upaya bersama antara petugas kesehatan dan jemaah sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan kesehatan yang mungkin timbul selama masa wukuf di Arafah.