Dua Napi Masih Kritis akibat Miras Oplosan di Lapas Bukittinggi

rssatriamedika.co.id – Dua narapidana Lapas Kelas IIA Bukittinggi, Sumatera Barat, masih dirawat intensif di ICU akibat keracunan miras oplosan. Keduanya berada dalam kondisi kritis setelah mengonsumsi campuran alkohol dengan bahan non-makanan.

“Baca Juga: Mensos Ingin 500 Ribu Penerima Bansos Naik Kelas“

Kritis akibat Miras Oplosan

Sebelumnya, sembilan napi dan tahanan titipan mengalami gejala keracunan berat. Tujuh dari mereka telah pulih dan kembali ke lapas pada Kamis, 1 Mei 2025. Satu pasien lain yang sempat dirawat di ICU kini sudah dipindahkan ke ruang rawat inap karena kondisinya membaik.

Namun, dua narapidana lain, Ilham alias Ambril (35) dan Ali Akbar (34), tidak tertolong. Ilham meninggal dunia pada Rabu, 30 April 2025, sementara Ali Akbar wafat keesokan harinya. Keduanya sempat mengeluhkan penglihatan buram, mual, dan sakit perut sebelum dilarikan ke RSUD Bukittinggi.

Direktur RSAM Bukittinggi, dr. Busril, menjelaskan bahwa pasien mengalami penurunan kesadaran drastis hingga gagal napas. Ia menduga keracunan alkohol sebagai penyebab utama. “Pasien menunjukkan gejala khas keracunan alkohol, termasuk gangguan pernapasan,” ungkap Busril, Jumat (2/5/2025).

Pihak rumah sakit menduga korban mengonsumsi cairan alkohol 70 persen yang biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan parfum. Cairan tersebut dicampur dengan minuman serbuk instan, air, dan es batu. Mereka mengonsumsinya secara bersama setelah mengikuti acara puncak Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-61.

Polresta Bukittinggi telah melakukan olah TKP di dalam lapas dan menyita sejumlah barang bukti. Polisi terus menyelidiki asal-usul alkohol tersebut dan kemungkinan keterlibatan pihak internal.

Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Sumatera Barat, Marselina Budiningsih, menegaskan bahwa pihaknya membentuk tim investigasi. “Kami sudah memeriksa lima warga binaan dan tiga petugas lapas. Jika terbukti ada pelanggaran, kami akan tindak tegas,” tegasnya.

Total korban keracunan mencapai 23 orang, terdiri dari narapidana dan tahanan titipan kejaksaan. Kasus ini menimbulkan kekhawatiran masyarakat atas lemahnya pengawasan di lingkungan lapas.

“Baca Juga: Polisi Klarifikasi Bentrokan Bersenjata Viral di Kemang“

Pihak berwenang berjanji akan mengevaluasi sistem pengawasan agar kejadian serupa tidak terulang. Proses investigasi masih terus berjalan untuk mengungkap pelaku dan jalur distribusi alkohol di dalam lapas.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *