rssatriamedika.co.id – Pentingnya sarana sanitasi yang memadai di sekolah menjadi sorotan utama Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Dalam upaya meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa, Lestari menegaskan bahwa lingkungan belajar yang bersih dan disiplin dalam menjalani pola hidup sehat sangat esensial. Artikel ini membahas pentingnya sanitasi sekolah yang memadai serta langkah-langkah yang telah diambil dan masih perlu dilakukan untuk mencapainya.
” Baca Juga: Relawan Jokowi Sindir PDIP soal Keterlibatan Keluarga di Politik “
Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, yang sering disapa Rerie, menekankan bahwa memenuhi kebutuhan sanitasi yang layak di sekolah adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang bersih dan sehat. Menurutnya, sanitasi yang baik di sekolah tidak hanya mendukung kebersihan fisik. Tetapi juga berperan dalam membentuk karakter dan disiplin hidup sehat di kalangan generasi muda. Dalam keterangannya pada Minggu, 14 Juli 2024, Rerie menegaskan bahwa sanitasi sekolah yang memadai adalah bagian integral. Dari upaya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkarakter dan berdaya saing.
Sebagai bagian dari upaya strategis ini, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah meluncurkan dokumen Peta Jalan Sekolah 2024-2030. Dokumen ini berfungsi sebagai panduan perencanaan bagi semua pihak yang terlibat dalam pendidikan. Untuk memastikan bahwa sanitasi sekolah yang berkualitas dapat terwujud pada akhir tahun 2030.
Namun, hingga tahun 2022, data Kemendikbudristek menunjukkan bahwa hanya sekitar 11,43% sekolah dari semua jenjang pendidikan di Indonesia. Yang memiliki sarana sanitasi yang memadai. Angka ini menunjukkan bahwa masih ada jarak yang cukup jauh untuk mencapai target yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, Rerie berharap agar seluruh anak di Indonesia dapat memiliki akses penuh terhadap air bersih, sanitasi, dan higienitas (water, sanitation, hygiene atau WASH) pada tahun 2030.
Rerie juga menggarisbawahi bahwa rendahnya pemenuhan sarana sanitasi yang memadai di sekolah-sekolah Indonesia memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Hanya dengan kerjasama yang baik, lingkungan belajar yang sehat dan budaya hidup bersih dapat terwujud untuk setiap anak bangsa. Menurutnya, upaya untuk membangun budaya bersih di sekolah merupakan langkah dasar. Untuk memastikan kesehatan jasmani dan rohani setiap anak sejak dini.
” Baca Juga: Peningkatan Kasus HIV/AIDS di Kota Lhokseumawe “
Lebih lanjut, Rerie berharap adanya gerakan bersama untuk mewujudkan pola hidup sehat dalam berbagai aktivitas keseharian, termasuk di lingkungan sekolah. Dengan adanya gerakan ini, proses pembangunan sumber daya manusia (SDM) nasional yang sehat, berkarakter, dan berdaya saing dapat segera terwujud.
Sanitasi yang memadai di sekolah bukan hanya soal fasilitas fisik. Tetapi juga terkait dengan pendidikan karakter dan pengembangan kebiasaan hidup sehat. Oleh karena itu, investasi dalam sanitasi sekolah merupakan investasi dalam masa depan bangsa. Karena generasi yang sehat dan berkarakter kuat adalah fondasi bagi kemajuan dan daya saing negara.